Menurut saya sukses itu bukan tentang seberapa besar gajimu, mobil apa yang kamu kendarai, gadget apa yang kamu pakai, barang branded apa yang kamu punya, seberapa mewah pesta pernikahan mu, kenegara mana honeymoon kamu...Sukses itu ketika kamu mampu menyisihkan sebagian rejekimu untuk orangtua, dan tidak lagi menjadi parasit mereka..
kata-kata terakhir itu agak sarkasme yah kalo bilang parasit, karena menurut gue semua orang tua itu gak pernah anggap anaknya itu sebuah "parasit" karena pasti mereka sebagai nalurinya pasti akan memberikan apapun yang anaknya butuhkan...
bayangkan saja, dari kita (anak) didalam kandungan orangtua sudah memberikan kasih sayangnya.. kemudian lahir dan menjaga kita tiap malamnya, tumbuh dengan baik hingga bisa menjadi besar dan kemudian diberikan pelajaran agar kita bisa membaca, menulis dan bertemu dengan teman-teman lainnya.. yang dibalik itu semua, ayah ataupun ibumu sedang bekerja diluarsana dimarahi atasannya, di cemburui teman sesama rekan kerjanya, berangkat pagi pulang malam hanya untuk menjadikan anaknya lebih baik daripada dirinya... seterusnya seperti itu hingga kita lulus ke tinggat pendidikan tertentu...
apakah mereka pernah mengeluh?
saya yakin hampir semua orang tua tidak pernah mengeluh telah membesarkan kita.. mereka memarahi kita karena dasar sayang.. sayang yang luar biasa agar anaknya tau yang mana yang salah dan yang mana yang benar, mereka bahkan akan memuji kita yang baru saja bisa melewati ujian sekolah, merekapun akan rela menyuapi kita makan disaat sakit.. terbesit kah mereka untuk mengeluh? TENTU TIDAK.
kembali ke seorang anak... kenikmatan dari orang tua seperti itu, pernahkan kita terfikirkan untuk membalasnya? dengan apa? seribu kasih sayang yang kita berikan pasti tidak akan pernah cukup untuk membalasnya.. walaupun gue yakin, mereka tidak akan meminta kita untuk membalasnya.. cukup dengan menjadi anak yang baik seperti yang mereka inginkan.. gue rasa mereka udah bahagia.. sekali lagi, itulah mereka. orang tua kita.
akhir-akhir ini terlihat juga bagaimana arti kesuksesan seseorang berlandaskan materi yang mereka punya.. emang gak bisa disalahin sih, buat beberapa orang tua yang memberiakn "kemanjaan" kepada anaknya selama mereka hidup, karena balik lagi, mereka adalah ORANG TUA yang pasti menomorsatukan kebahagian anaknya.. tapi sebagai anak, apakah pantas hasil kerja keras orangtuanya itu digunakan untuk disombongkan, dihambur-hamburkan, mengecilkan orang lain, dan bertindak sesuka hatinya?
contoh aja yaa, gue punya temen yang dibilang dia "mampu", seorang ayah yang kerja di perminyakan dan ibu seorang dokter spesialis kulit yang tiap tahunnya mereka pasti liburan keluar negri, tapi bagaimana kah anaknya? subhanallah.. temen gue yang satu ini sejak SMA sudah mencari pencarian walau dengan berjualan pernak-penih dan hal-hal yang lagi "IN" saat itu, kemudian saat dia kuliah dia mulai mengajarkan les ke anak-anak SD-SMA.. gue berfikir yah dari situ, kalo emang dia cuma mau menghambur-hamburkan kekayaan kedua orangtuanya dia bisa saja lakukan, tapi apa? dia mengandalkan diri nya sendiri untuk memenuhi kebutuhannya.. padahal saat itu diapun masih menjadi mahasiswa yang mungkin bisa dianggap masih menjadi tanggung jawab orang tuanya (kebanyakan anak jaman sekarang setelah bekerja baru lepas dr orang tuanya, -sebagian). disitu gue merasa malu, masa gue gak bisa lakuin itu untuk orang tua gue yang biasa-biasa aja.. jadilah gue saat masih kuliah ikut ngajar juga disebuah tempat kursus.. mencoba mencari tambahan sendiri dan berfikir "at least gue gak minta uang jajan sama orang tua" dan disitu orang tua gue masih aja kasih uang jajan dengan alasan takut gue gak cukup.. luar biasa yaa, orang tua kita.
tapi disisi lain.. ada satu contoh lagi yang klo dibilang dia itu biasa aja.. tapi gayanya udah kaya artis papan atas, kerjaannya ada uang sedikit jalan-jalan, ke kafe ini kafe itu, belanja ini itu berasa anak borjuis yang padahal saat lo datengin rumahnya ada didalem gang-gang yang cuma bisa dilewatin motor.. pernahkan dia berfikir untuk membeli rumah ketempat yang layak dulu, baru menyesuaikan gaya hidupnya? no offense but its reality right? miris emang..
kembali ke mental seorang anak, karena sekali lagi, bukan salah orang tuanya seorang anak bisa lupa diri.. pasti sebagai orang tua senang-senang saja melihat anaknya bisa beli ini beli itu dan kesana kemari.. tapi kita sebagai anak setidaknya berfikir kembali darimana kita berasal, saat sudah memiliki penghasilan bukan untuk dinikmati sendiri namun untuk keluarga bersama..seperti layaknya mereka yang selalu memberi apa yang kita mau, disinilah saatnya kita tinggal memberikan apa yang mereka mau... karena nantinya ada masa orang tua akan kembali menjadi anak-anak, sebelum itu terjadi kenapa kita gak manfaatin waktu kita untuk membahagiakan mereka? contoh simple nya- klo emang kita mau jalan-jalan ya toh ajak keluarga sekalian selagi mereka masih bisa jalan dan nikmatin hidupnya.. padahal tau sendiri kan kenapa kita bisa punya penghasilan sekarang?? YA KARENA PENGORBANAN MEREKA SELAMA 20 TAHUN TERSEBUT..
Jadi, soal arti sukses sendiri menurut gue adalah bisa memakmurkan dan membahagiakan orang disekitar kita terutama orang tua yaa, thats the point! karena kita pun terhimpit waktu dimana umur orang tua kita semakin sempit sehingga semakin sempit pula waktu kita untuk membahagiakan mereka, buat yang suka bilang "entar aja deh buat mama-nya atau buat papanya kita nikmatin masa muda dulu" what? saat masa muda lo lo habiskan senang-senang sama teman2 lo, nyokap bokap lo lagi apa? nunggu sampe mereka gak bisa pergi dan terbatasi umur? coba mulai dari sekarang buat lakuin hal apa aja yang bikin mereka senang.. jangan sampai waktu yang mengalahkan kita..
sebagai anak gue sadar gue sendiri belum memenuhi standart itu.. walau dari sejak lulus udah biayain hidup sendiri, menurut gue itu masih jauh dr cukup karena kadang gue masih suka jalan-jalan liburan sendiri atau sama suami... dan gue bener-bener gak pengen gitu lagi, apapun kebahagian yang gue punya, gue pengen itu dirasain keluarga gue juga.. gue pengen ngelepas semua fasilitas orang tua dan malah gue yang kasih mereka fasilitas.. semoga bisa kewujud yaaa! biar bisa merasakan kebahagian yang double, orangtua bahagia kita juga bahagia.. dan yang pasti gak buang-buang waktu dengan kesenangan sesaat. amin ya robbal'alaminn...
cukup serius juga ya cerita kali ini, but sometimes in life we have to think seriously about our future right? hihihihihihii.........